Bingkai kasih tergeletak diujung malam
Mewujud lukisan semu wajah sang cinta
Laksana seonggok bangkai yg bernanah
Hanya menebar seraup aroma busuk di langit
Tiada lagi tersentuh getaran cinta di relung hati
Hanya tergantung di ujung bincang yg tercerna
Membuai seribu rasa, melambungkan ke peraduan surgawi
Di balik alunan kidung kidung nan membuai jiwa
Sedang fikir mencipta ujung kisah, hati terbahak dalam sinis
Digempita riuh seringai jumawa, bumi terisak menangis
Menatap duka hati nan lugu, merana tercabik taring taring tajam sang pendusta
Jiwa yg tlah hitam, terbalut kerasnya derita kalbu
Hati pun tlah mengelam, berlapis desah selempang angkara
Dan dibalik isak lara hati nan terluka
Tawa sang pendusta cinta semakin membahana ria
Mewujud lukisan semu wajah sang cinta
Laksana seonggok bangkai yg bernanah
Hanya menebar seraup aroma busuk di langit
Tiada lagi tersentuh getaran cinta di relung hati
Hanya tergantung di ujung bincang yg tercerna
Membuai seribu rasa, melambungkan ke peraduan surgawi
Di balik alunan kidung kidung nan membuai jiwa
Sedang fikir mencipta ujung kisah, hati terbahak dalam sinis
Digempita riuh seringai jumawa, bumi terisak menangis
Menatap duka hati nan lugu, merana tercabik taring taring tajam sang pendusta
Jiwa yg tlah hitam, terbalut kerasnya derita kalbu
Hati pun tlah mengelam, berlapis desah selempang angkara
Dan dibalik isak lara hati nan terluka
Tawa sang pendusta cinta semakin membahana ria
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar