Pada sebaris hujan yg
mengiringi sepi
Jiwa melangkah memasuki
lembah dingin keheningan
Kau berdiri di depan ku, bertudung sutra pelangi
Dengan payung terbuka tanpa layung senja
Kau berdiri di depan ku, bertudung sutra pelangi
Dengan payung terbuka tanpa layung senja
Kulihat guratan pedih di
balik indah tatap bola mata mu
Dan angin timur yg menyapa raga, tinggalkan jejak dingin di relungan benak
Engkaupun menggigil dalam duka tersendat, menahan sedih yg memberat membeban
Kau melambai terlukis anggun dalam alunan pelangi senja
Dan angin timur yg menyapa raga, tinggalkan jejak dingin di relungan benak
Engkaupun menggigil dalam duka tersendat, menahan sedih yg memberat membeban
Kau melambai terlukis anggun dalam alunan pelangi senja
Menyulam wajah kasih yg
kian menderu dibalik relungan kalbu
Dan dalam jiwaku memerdu
dawai dawai indah cinta nan syahdu
Membuai nurani dalam
alunan indah keteduhan rasa
Lupakanlah tentang duka kita, kekasih
Lupakanlah tentang duka kita, kekasih
Lupakanlah sekejap
tentang benteng kokoh yg pisahkan kita
Lupakan semua tentang
kebiruan yg khan menggulung kita
Dekaplah nafas nafas
cinta ini kekasih
Peluklah bersama
segumpal hati ku yg tulus mencintai mu
Hiasilah senja ini dng raut keindahan cinta
Hiasilah senja ini dng raut keindahan cinta
Reguk lah anggur asmara
yg tersaji dalam cawan kemesraan ini
Biarkanlah langit
tersipu malu, menatap kita yg tengah terbuai asmara
Dan biarkan jua kembara
mengiri, menatap kita yg tengah termabuk dalam buaian cinta Selagi sang duka
belumlah menampakan lengan lengan nya
Dan membenamkan kita
dalam jurang kepedihan terdalam
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar