Kusunting
rembulan di peraduan hening
Ketika angin
tak lagi hendak beranjak menyusuri kegelapan
Dan bunga bunga
malam tlah enggan berguguran dì setiap helai kepak nya
Hanya
menyisakan sebait panggil gigil di ujung relungan jiwa
Duka itu hadir
disetiap kali sayap sayap jiwa ini terbentang
Bayang itu
muncul di setiap kali anganku terbangkit, menggapai hasrat
Bìlakah sebaris
nyanyian hati khan memerdu indah ?
Berlagu
mendayu, mendesah syahdu diantara keping keping harapan
Seperti dawai
dawai indah yg terlontar dari balik lantunan sang dewi malam
Seperti kidung
kidung mesra yg terurai dari nyanyian sang rembulan
Begitu indah,
begitu merdunya merengkuh sukma dalam binar kehangatan rasa
Membasuh nurani
hingga menampakan gemerlap kemilau aroma bunga setaman
Tiada duka,
tiada isak
Tiada sunyi,
tiada hampa
Jua tiada sisa
sisa kelukaan yg menggurat samar
Aku ingin malam
ku sesempurna sinaran rembulan nan utuh&
Tiada menggurat
bercak bercak legam, meski hanya setitik
Malam
Aku ingin
bersanding dipelataran syahdu tanpa keraguan
Aku ingin
berdiri di altar ketulusan cinta, tanpa bayang lalu menyentuh bimbang ku
Dan aku ingin
berpeluk kasih dengan nya, tanpa bayang bayang
lalu mengusik jiwa ku
Malam
Jika memang dia
tercipta untuk ku, maka terjadilah apa yg semesti nya terjadi
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar