Senja menghantarkan
kemilaunya
Diantara desahan kembara yg
memagut sepi
Alam dan rasa menyatu dalam
keindahan nuansa
Memapak jalinan syahdu
dibalik getar getar hangat relungan jiwa
Tiada terbersit bantah, meski
wujud beda
Tiada menggurat perih,
berkawan dalam kelembutan nurani
Senja, langit dan angin
bergenggam jemari, menyatukan keindahan
Hingga perdu liar dan
dedaunan jati pun melambai terkantuk nikmat
Terlena dalam buian indah
tentang kebersamaan
Dan aku hanya mampu menatap
pesona keindahan dalam sebaris tanya
Mengapa kita tak pernah mampu
seperti mereka ?
Beriring dalam sapa, berjabat
dalam senyum dan berpeluk dalam keindahan
Mengapa kebersatuan kita
hanya untuk saling menyakiti ?
Bukankah tlah kita sadari, cinta
itu masih bersemi di hati kita
Meski kita tahu pasti,
keangkuhan bincang kerap membantah mata hati
Aku iri menatap mereka, yg
bersatu menyurat keindahan
Aku pun iri pada perdu liar
dan dedaunan jati,
yg mampu mensyukuri keindahan
yg tercipta dalam lena
Mengapa hati mu sekeras
karang ?
mengapa jua keakuan ku
setinggi gunung ?
Mengapa kita tak saling jujur
mengakuinya ?
Dan berjalan beriring bagai
hari lalu,
kala pertama kali cinta
merenggut hati kita
Atau lupakanlah segalanya
dengan tuntas
tanpa menyisakan jejak
setitikpun
Dan biarkan sang waktu yg
akan membakar semua nya dalam ketiadaan
Agar tak lagi hati kita
mengerang dalam demam gigil kelukaan panjang
Meski kita sadari, tiada
semudah membalik telapak tangan
Dan mestilah ada luka dan
rindu yg akan menyiksa kita sesaat
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar