Berjalan menyibak malam
Menggetarkan kebisuan pekat
Berkalang resah, tersangkur gelisah
Meoatap hening dalam seraup genangan hampa
Memeluk sepi di pelupuk mata jiwa
Merebahkan sebait rasa yg masih bergaung dalam tawa di senja tadi
Hingga terlunta hati, mengais sisa sinaran di antara bias sang kejora
Bertandang sang duka tiada mengenal santun
Merambah hamparan hati dalam balutan warna hitam
Merengkuh, mencengkeram lembaran kalbu nan terpasung hampa
Disela alunan geliat gundah sang lara
Pada hati yg pengap dan berdebu
Kubasuh jengkal demi jengkal titian kisah
Kubalur dalam racikan sekeping asa
Lalu kugoreskan di bentangan malam, dibalik rontaan ruh ruh aksara bertinta emas
Bersama sebaris harap, semoga perih khan teretas sirna
Dan bertukar layak menjelma dalam sekeping wajah bahagia
Menggetarkan kebisuan pekat
Berkalang resah, tersangkur gelisah
Meoatap hening dalam seraup genangan hampa
Memeluk sepi di pelupuk mata jiwa
Merebahkan sebait rasa yg masih bergaung dalam tawa di senja tadi
Hingga terlunta hati, mengais sisa sinaran di antara bias sang kejora
Bertandang sang duka tiada mengenal santun
Merambah hamparan hati dalam balutan warna hitam
Merengkuh, mencengkeram lembaran kalbu nan terpasung hampa
Disela alunan geliat gundah sang lara
Pada hati yg pengap dan berdebu
Kubasuh jengkal demi jengkal titian kisah
Kubalur dalam racikan sekeping asa
Lalu kugoreskan di bentangan malam, dibalik rontaan ruh ruh aksara bertinta emas
Bersama sebaris harap, semoga perih khan teretas sirna
Dan bertukar layak menjelma dalam sekeping wajah bahagia
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar