Kutitipkan catatan luka pada sang malam
Ketika bulan hanya separuh terlihat
Dibatas kepenatan kembara menyusuri kebekuan
Mengulas ketiadaberdayaan rasa menyulam tawa
Lukisan biru yg mesti terpagut disela gigil perihku
Bahkan sang waktupun mulai beranjak pergi
Bersembunyi dalam wajah keriputnya sang buana
Hanya melambaikan sedepa lengannya pada kaki kaki langit yg tegas
Tinggalkan sosok diri yg terpaku bisu, ditelan hampa
Dan aku kian terpuruk dalam kelam nya sang kegelapan
Pada pekat yg hitam
Pada legam yg menawan
Pada kelam yg gemulai
Bahkan pada hampa yg lembut
Jiwa larut dalam kepasrahan diri
Hati tiada berbantah pada kebenaran nan hakiki
Melangkah diatas jalanan yg telah tersurat, jika ini memang takdir ku ?
Ketika bulan hanya separuh terlihat
Dibatas kepenatan kembara menyusuri kebekuan
Mengulas ketiadaberdayaan rasa menyulam tawa
Lukisan biru yg mesti terpagut disela gigil perihku
Bahkan sang waktupun mulai beranjak pergi
Bersembunyi dalam wajah keriputnya sang buana
Hanya melambaikan sedepa lengannya pada kaki kaki langit yg tegas
Tinggalkan sosok diri yg terpaku bisu, ditelan hampa
Dan aku kian terpuruk dalam kelam nya sang kegelapan
Pada pekat yg hitam
Pada legam yg menawan
Pada kelam yg gemulai
Bahkan pada hampa yg lembut
Jiwa larut dalam kepasrahan diri
Hati tiada berbantah pada kebenaran nan hakiki
Melangkah diatas jalanan yg telah tersurat, jika ini memang takdir ku ?
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar