Lantakan bayang bayang semu, wahai sang
malam
Koyak dan cabiklah duri duri kenyataan
Sudutkanlah sgala rasa ini, hingga ke ujung ketiadaan
Dan campakanlah semua mimpi dan angan yg sempat terbangkit
Pandanglah dengan kesinisanmu, wahai mentari nan jumawa
Bakarlah ilusi durjana ini, agar tiada selaksa rindu menerpa
Patahkanlah sayap sayap cinta liar yg berkepak menari
Relaku terwujud, tawa menanti
Dan seribu hujan jarum pun khan kutadah di hati
Aku muak dengan ketelanjangan jiwa ini
Aku muak dengan semua keluguan nurani atas cinta
Bagai pecundang sejati, kuraup habis tetes tetes sampah asmara
Hingga tiada menyisakan lagi potret kebanggaan diri yg terbingkai indah
Hukumlah aku...takan menangis manusia ini
Agar selalu membekas dalam langkah, aku telah salah
Yeah...akulah sang pesakitan yg telah membuat tawa nya menghilang
Akulah sang algojo yg telah mencabik cabik putih hati nya
Dan laksana sang iblis, aku terlahir di sela kegelapan hati
Koyak dan cabiklah duri duri kenyataan
Sudutkanlah sgala rasa ini, hingga ke ujung ketiadaan
Dan campakanlah semua mimpi dan angan yg sempat terbangkit
Pandanglah dengan kesinisanmu, wahai mentari nan jumawa
Bakarlah ilusi durjana ini, agar tiada selaksa rindu menerpa
Patahkanlah sayap sayap cinta liar yg berkepak menari
Relaku terwujud, tawa menanti
Dan seribu hujan jarum pun khan kutadah di hati
Aku muak dengan ketelanjangan jiwa ini
Aku muak dengan semua keluguan nurani atas cinta
Bagai pecundang sejati, kuraup habis tetes tetes sampah asmara
Hingga tiada menyisakan lagi potret kebanggaan diri yg terbingkai indah
Hukumlah aku...takan menangis manusia ini
Agar selalu membekas dalam langkah, aku telah salah
Yeah...akulah sang pesakitan yg telah membuat tawa nya menghilang
Akulah sang algojo yg telah mencabik cabik putih hati nya
Dan laksana sang iblis, aku terlahir di sela kegelapan hati
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar