Kau berdiri di depanku, bertudung sutera
senja
Digelap wajahmu, melayu kembang tiada menghias aroma
Sirna jua segala keindahan yg tergerai
Terhembus angin barat yg menghempas harum nuansa senja
Lalu segala nya hening dalam diri, tiada menampak apapun lagi
Bahkan bayangan mu jua perlahan memudar, dan lenyap tiada jejak
Bukankah cinta layaknya semburat kemilau pelangi senja ?
Menggenggam kilauan warna disela bias bias keindahan nya
Namun mengapa dalam pelukan kami, hanya menampak warna yg senada ?
Hitam...dan hitam
Melukis legam dipadanan kisah yg kini telah terberai
Di atas pantulan kemilau jingga cakrawala senja
Kucoba meretas semua kegalauan dalam seraup renung hening
Barangkali khan kutemui sebait makna yg terkias
Di balik gemuruh rasa yg kian terhunjam kehampaan
Dan menyisakan sepenggal luka diatas genangan luka yg tlah mengering
Digelap wajahmu, melayu kembang tiada menghias aroma
Sirna jua segala keindahan yg tergerai
Terhembus angin barat yg menghempas harum nuansa senja
Lalu segala nya hening dalam diri, tiada menampak apapun lagi
Bahkan bayangan mu jua perlahan memudar, dan lenyap tiada jejak
Bukankah cinta layaknya semburat kemilau pelangi senja ?
Menggenggam kilauan warna disela bias bias keindahan nya
Namun mengapa dalam pelukan kami, hanya menampak warna yg senada ?
Hitam...dan hitam
Melukis legam dipadanan kisah yg kini telah terberai
Di atas pantulan kemilau jingga cakrawala senja
Kucoba meretas semua kegalauan dalam seraup renung hening
Barangkali khan kutemui sebait makna yg terkias
Di balik gemuruh rasa yg kian terhunjam kehampaan
Dan menyisakan sepenggal luka diatas genangan luka yg tlah mengering
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar