Gemercik air di
atas dedaunan, nyanyikan lagu rindu
Dibatas kembara
yg hembuskan sebait denting kenangan
Goresan perih,
dari balik luka yg masih menganga
Menggurat
pedih, melukis kelam di hamparan pekat langit malam
Memberat
membeban, merebahkan kedua pundak jiwa ini
Aku terpasung
diantara senja dan fajar, dalam keremangan langit malam ku Hanya berkawan
bungkahan sunyi yg enggan jua beranjak pulang
Aku tak pernah
tahu tentang makna kesepian
Kala raga mu
setia temani kesendirian ku
Dan aku tak jua
mengerti, sakitnya sekeping luka
Kala diri mu
masih tersenyum mesra, mengurai kasih
Seusai bayang
mu benar benar berlalu dari tatap netra jiwa ku
Kusadari
sebaris makna tentang kata kehilangan
Sesungguhnya,
kau lah arti hidup ku
Sesungguhnya,
diri mu lah pengobat semua lara hatiini
Tanpa mu, tiada
warna pelangi tersulam di atas langkah
Kerna diri mu
lah yg telah melukis segala nuansa keindahan ini
Ketika malam
mulai beranjak menjemput fajar
Hati berbisik,
wajah mendongak, mengurai sejalinan nafas doa
Semoga relung
hati ini tiada bernyanyi hiba
Semoga netra
mampu menatap lurus dan menghempas sgala kelam yg menampak
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar