Duhai senja nan jelita
Goreskan lewat bias mentari mu, lukisan bincang pada kerontang hati ini
Agar seluruh rasa yg bertumpu disekujur nadi ini
Tiada memecahkan pembuluh darahku, dimana getar getar hasrat itu kian menghentak
Membenamkan seluruh aliran darah ku, diantara ketiadaan
Wahai awan nan gemulai
Aku bertanya pada mu, tentang angan yg kian menghimpit
Tentang mimpi mimpi yg semakin membumbung tinggi
Sedang wajah cinta ku kian berkerut resah, terhalang gumpalan buih kelam
Dan aku tak lagi mampu berpikir tentang rasa hati mu
tentang cinta kasih mu
tentang rindu jiwa mu
tentang segalanya yg ada dibalik diri mu
Bahkan tentang nada nada yg kini merambah di hati ini
Oh angin senja, bawalah mata fikir ini, melintasi kegersangan
Mencari secercah makna tentang angan dan cinta
Mencari sejumput jawaban langkah diri
Agar tak lagi nurani ini, bertaut pada rindu dan gelisah
Disela kehampaan dan kelam yg membentang
Goreskan lewat bias mentari mu, lukisan bincang pada kerontang hati ini
Agar seluruh rasa yg bertumpu disekujur nadi ini
Tiada memecahkan pembuluh darahku, dimana getar getar hasrat itu kian menghentak
Membenamkan seluruh aliran darah ku, diantara ketiadaan
Wahai awan nan gemulai
Aku bertanya pada mu, tentang angan yg kian menghimpit
Tentang mimpi mimpi yg semakin membumbung tinggi
Sedang wajah cinta ku kian berkerut resah, terhalang gumpalan buih kelam
Dan aku tak lagi mampu berpikir tentang rasa hati mu
tentang cinta kasih mu
tentang rindu jiwa mu
tentang segalanya yg ada dibalik diri mu
Bahkan tentang nada nada yg kini merambah di hati ini
Oh angin senja, bawalah mata fikir ini, melintasi kegersangan
Mencari secercah makna tentang angan dan cinta
Mencari sejumput jawaban langkah diri
Agar tak lagi nurani ini, bertaut pada rindu dan gelisah
Disela kehampaan dan kelam yg membentang
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar