Ada hati tak
punya raut, kosong tiada bernada
Menyirat
harapan, menyulam tatapan, namun tetap masih kosong
Sehampa
lantunan angin senja yg memeluk kaki lembah
Mendengung
dalam gemuruh, mendesir dalam hembusan
Namun tiada
menyurat wajah apapun, kosong dan hampa
Ada bayangan
cinta mu yg mengetuk perlahan
Malu malu
bertandang, bawakan seulas senyuman paling mesra
Hingga membuat
kaca jendela jiwa ku bergetar, terhenyak dentuman meriam cinta yg kau sulutkan
dalam hembus aksara mu
Kaki ku...oh
ada apa dengan kaki kaki jiwa ku ini
Kulihat
sepasang kaki jiwa ini menampak gemetar tiada beraturan
Rupanya
dentuman swara cinta ini, tlah membuat hasrat angan jiwa ku menjadi liar
Hingga membuat<br />kaki kaki jiwa
ini tiada terkendali lagi, ingin segera berlari menghampiri cinta
Oh ada apa
dengan hati ini
Sepertinya
lengan jiwa ku pun telah habis kesabaran nya
Ingin segera
merengkuh bayang, mendekapnya dalam pelukan cinta nan hangat
Namun rupanya
sang benak mengulas ujung keraguan
Sebaris tanya
menghiasi merah nya urat urat nadi benak ini
"ADAKAH
SEMUA DENTUMAN ITU TERTUJU PADA DIRI ?"
"ADAKAH
SEULAS SENYUMAN MESRA ITU UNTUK HATI INI ?"
Ach...aku jadi
bimbang, aku jadi ragu
Mestikah
kutanyakan pada sang rembulan genit ?
Atau kutanyakan
pada kembara binal yg melanglang ?
Oh ya, aku
tahu...mungkin harus kutanyakan pada mu, duhai gadis cantik pemilik senyuman
nan elok
Adakah getaran
kasih ini menuju pada bayangan hati ku ?
Atau mungkin
aku yg harus berkata pada mu tentang getaran direlung hati ini
"Aku jatuh
cinta pada mu. Adakah hati ini akan bersambut kasihmu ?"
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar