Kau berdiri di depanku, berkerudung sutera
malam
Digelap wajahmu, melayu kembang tiada mewujud aroma
Sirna jua sgala warna keindahan asmara yg tergenggam
Merenda wajah sang luka, dibatas rasa yg ternodai keakuan Menggurat binar binar pekat sisi kelam cinta
Dan akupun rebah terhempas gelapnya cinta yg terlukai
Dingin membalur rasa, tangan terentang menunjuk langit
Hati meracik gulana, malam mendoa tiba
Rindu rasa, rindu rupa, hanya lantunan doa yg terlontar dalam desah
Sesungguhnya engkaulah lilin kemerlap, pelita jiwaku digelap malam
Tiada dirimu disisì, hanyalah kehampaan yg tergurat
Tak syak lagì, engkaulah irama cinta di hati ini
Indah cinta mu tiada tiada terlukis, membayang riak bahagia di nurani
Kembalilah kekasih, kembali melebur dalam relungan cinta ini
Kembali lah kekasih, kembalilah pada ku
Kerna engkaulah sesungguhnya nafas jiwa ku
Digelap wajahmu, melayu kembang tiada mewujud aroma
Sirna jua sgala warna keindahan asmara yg tergenggam
Merenda wajah sang luka, dibatas rasa yg ternodai keakuan Menggurat binar binar pekat sisi kelam cinta
Dan akupun rebah terhempas gelapnya cinta yg terlukai
Dingin membalur rasa, tangan terentang menunjuk langit
Hati meracik gulana, malam mendoa tiba
Rindu rasa, rindu rupa, hanya lantunan doa yg terlontar dalam desah
Sesungguhnya engkaulah lilin kemerlap, pelita jiwaku digelap malam
Tiada dirimu disisì, hanyalah kehampaan yg tergurat
Tak syak lagì, engkaulah irama cinta di hati ini
Indah cinta mu tiada tiada terlukis, membayang riak bahagia di nurani
Kembalilah kekasih, kembali melebur dalam relungan cinta ini
Kembali lah kekasih, kembalilah pada ku
Kerna engkaulah sesungguhnya nafas jiwa ku
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar