Mengibas hening kebalik riuh
Sehelai daun terperanjat gugur
Tergeletak resah di atas lumpur kotor
Basah langit telah melepaskan
Seberkas ketenangan rasa ke balik gemuruh
Aku terkatung resah
Diantara batu batu hening digigir kolam
Menyusun jarum kata kata
Dikisi kelopak mawar yang robek
Namun aku masih tak mampu
Menusukan ribuan perih disekujur kembang
Entahlah
Raguku tak henti menyulam jejak
Membawa pusaran benak pada bimbang
Kurasakan ada sesuatu yang hilang
Sebaris keakuan yang kerap mengusung potret diri
Dan membuat mataku terpejam meski luka memapak
Angin tak henti membisikan keangkuhan
Namun raguku masih bertahan pada senyum mentari
Yang perlahan mengunyah buih saga
Dan membakarnya hingga luruh ke dasar bumi
Kubiarkan percakapan angin dan mentari berdengung
Mengurapi wajah kenangan dan kepalsuanmu
Hingga tiba saatnya
Sang waktu akan menyelesaikan segalantya
=MERPATI=
Diantara batu batu hening digigir kolam
Menyusun jarum kata kata
Dikisi kelopak mawar yang robek
Namun aku masih tak mampu
Menusukan ribuan perih disekujur kembang
Entahlah
Raguku tak henti menyulam jejak
Membawa pusaran benak pada bimbang
Kurasakan ada sesuatu yang hilang
Sebaris keakuan yang kerap mengusung potret diri
Dan membuat mataku terpejam meski luka memapak
Angin tak henti membisikan keangkuhan
Namun raguku masih bertahan pada senyum mentari
Yang perlahan mengunyah buih saga
Dan membakarnya hingga luruh ke dasar bumi
Kubiarkan percakapan angin dan mentari berdengung
Mengurapi wajah kenangan dan kepalsuanmu
Hingga tiba saatnya
Sang waktu akan menyelesaikan segalantya
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar