Segala pinta tiada tergerai, sgala tanya
berujung dlm tawa
Butalah aku menggenggam rasa di kesendirian
Bisu tiada aksara, sunyi tiada swara, hanya dengusan kembara memerdu
Lalu tertahan aku di haribaan cinta, diriak angkara sang dewata
Tertegun diri dibatas jalanan buntu, tertikam rebah sutera sempurna
Dan cinta tak lagi jadi julang yg utama
Gugur tersungkur, kelam merenang netra
Samar kutatap bayangan mu melambai dng senyuman
Memeluk kembali diri yg tlah pulang, kedlm dekapan silam
Dititian hembusan angan yg telah terberai
Ku tata selempang langkah indah, dibalik perih yg masih menyengat
Dan ku teruskan perjalanan yg terpajang, tanpa diri mu
Jua tanpa harapan cinta nan berujung fatamorgana
Wahai lentera senja, biaskan lah sinaran mu
Hangatkan sekujur raga ini dng hangatnya cahaya mu
Agar tiada menggigil nurani ini
Mengenang kisah yg kini tlah menjadi puing puing tak berwujud lagi
Butalah aku menggenggam rasa di kesendirian
Bisu tiada aksara, sunyi tiada swara, hanya dengusan kembara memerdu
Lalu tertahan aku di haribaan cinta, diriak angkara sang dewata
Tertegun diri dibatas jalanan buntu, tertikam rebah sutera sempurna
Dan cinta tak lagi jadi julang yg utama
Gugur tersungkur, kelam merenang netra
Samar kutatap bayangan mu melambai dng senyuman
Memeluk kembali diri yg tlah pulang, kedlm dekapan silam
Dititian hembusan angan yg telah terberai
Ku tata selempang langkah indah, dibalik perih yg masih menyengat
Dan ku teruskan perjalanan yg terpajang, tanpa diri mu
Jua tanpa harapan cinta nan berujung fatamorgana
Wahai lentera senja, biaskan lah sinaran mu
Hangatkan sekujur raga ini dng hangatnya cahaya mu
Agar tiada menggigil nurani ini
Mengenang kisah yg kini tlah menjadi puing puing tak berwujud lagi
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar