Senin, 12 Oktober 2015

PENYAIR YANG TERBUNUH karya : Asrul Sani

Ciumlah pinggir kejauhan

tangan terkulai karena revolusi !

Tinggalkanlah ribaan bunda

dan mari kita iringkan desir air di pasir

nikmati tokoh perawan dan gadis penari !

Kembangkan layar ! Pelaut remaja,

Baringkanlah diri di-timbaruang

dan pandang bintang tiada tertambat di pantai

 

Rahasia kita hanya disembunyikan laut,

Tiada mungkin di sana hati merindu lagi

Sayang engkau tiada kenal gelombang,

Gelombang dari rahasia pencalang

gelombang dari nakhoda yang tiada tahu pulang.

 

Kami akan selamanya cintakan engkau,

engkau penyair !

Lagu yang dulu kau dendangkan atas kertas gersang

Nanti kami rendam di laut terkembang.

Hati kita akan sama selalu,

dari waktu sampai waktu,

Apa yang akan kita bisikan senja ini

Akan jadi suara lantang di waktu pagi.

Simpanlah kertas dan pena

Hanya yang bernyawa

yang akan hidup selalu.

Sendu yang kaurasa,

di pagi kami telah membuka cahaya.




=ASRUL SANI=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar