: hasanudin dan marhalim
apa yang akan kuceritakan lagi padamu
ketika dongeng sudah habis
mungkin hanya sisa dengung
atau puing sehabis taifun
di malam pesta yang riuh
sesiang tadi kuseberangi selat
singgah sekejap di penyengat
memandangi makam-makam
seperti menggali rahasia pualam
hanya matahari dengan teriknya
bau lumpur dari tepi pantai meruap
datang dan pergi dibawa angin
dari ketinggian makam para raja
kau sadarkan aku pada warna-warna
“bahkan pada kematian
kaudapati perbedaan,” lenguhku
lalu warna kuning dan putih
seperti mengajakku masuk
ke ruang makam-makam
Pulau Penyengat, Desember 2005
=ISBEDY STIAWAN Z. S.=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar