di ruangan ini
aku telah menghapus
segala ingatan
berwarna-warni
agar kau menyatu
ke dalam waktu
dan dada alam
yang telah membuat
hidup semakin bergetar
seperti pejalan
selalu setia
mengumpulkan langkah
yang lama ditinggalkan
kemudian merinci
segala kemungkinan
di depan sebagai pagar
pejalan selalu setia
pada kedua kaki
untuk pergi dan pulang
meski tanpa catatan
atau sekadar ingatan
sebagai oleh-oleh
mereka yang di rumah
sebagaimana pintu rumahmu
yang setia menutup
dan mengembang
bagi para pendatang
di ruangan ini
telah kukumpulkan langkah
yang lama dilupakan
untuk selanjutnya kuhancurkan
menjadi sekadar serpihan
bahwa kita pernah
menyatu di jalan yang sama
di kota tak berwarna
di sebuah ruang remang
dalam kubangan asap,
membuat sekejap
kita sasap
tak tahu pintu
masuk dan keluar
juga tak lagi kenal
suara memanggil
dari seberang rumah
sudah lama sekali
Pku-Tjp, Nov—Lpg, Des 2005
=ISBEDY STIAWAN Z. S.=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar