pulang dari libur panjang
melayarkan keriangan
ke laut waktu,
angan menari binal
di seribu ranjang pekat
--malam-malam gelap--
tak tiba tanganmu memikat
sebilah kata
menujah!
Hari-hariku luka
jadi laut bencana
di kota ini pula
mengapa aku bersua
wajahmu bagai hantu
menatapku liwat punggung
sehabis pertemuan siang itu
sebilah katamu jadi linggis
di dadaku,
lukanya mengerang, anyirnya
mengalir sampai jauh
sebagai sauh
merenangi mata orang-orang
yang ikut pula mengerang
sebab tak bisa melihat
pertikaian:
kata-kata, aku tahu begitu sakti
di lubuknya menyimpan benci!
Aku tahu sudah lama
lupakan seluruh kata
yang mengucur dari lidah-sembilumu
: tapi, kautahu warna dengki?
2005
=ISBEDY STIAWAN Z. S.=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar