Di jantungnya sebuah danau beku,
di palungnya ingin kujangkau kau, tenung masa lalu
Kalimat-kalimat bulan robek, melampaui getir.
Ludah burung-burung berjatuhan, mencairkan lumut.
Nadiku berhenti berdetak, di gigir bayangmu aku kelu
Merajahkan letih merangkaki kematian rasa
Begitu ringkih, membuat aku terasing
Dalam kesepianku yang akut, bayangmu menggumpal
Membawa rindu pada masa lalu, memintal benang kenang
Membuat angan nanar ke puncak buih dera
Lalu aku memanggilmu dengan sajak-sajak cinta,
tapi malam tak membiarkannya menjadi gema
Akupun menyapamu dengan sajak-sajak duka,
tapi kata-kataku menggumpal di udara
Dan engkaupun kian samar disela kerutan hening
Dikegelisahan malam, keperihan memekar dari akar kenang
Memasung sukma kian terlantar di jurang pengap
Membuat kesepian dan rinduku menjelma bau tanah
Yang mengeras diantara keremangan bayangan dirimu
Hingga jemari jiwaku semakin memucat kaku
Meski selaksa japa telah ditenungkan serupa gerhana
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar