yang ia catat cuma sayat perih
bahagia tertahan
hujan tergenang
kenangan terasa remang
tak mampu dipilahnya malam atau sedikit sepi
di sana kata-kata meranggas lalu siap dikubur ke tanah
mengais rindunya yang lembab dengan sedikit darah
yang didapati cuma muka orang-orang
menanam meriang padanya sepanjang hari
dicabutnya baris kalimat resah
menunggu di sepanjang gang sempit berbau apak
sebuah pinggiran kota yang tak tersentuh senja
lalu dikailnya angin
sampai tubuhnya kering
fragmen kesedihan lelap lagi
mungkin hadir pada mimpinya
sepanjang malam yang resah
dirinya yang kalah
lalu dikuncinya semua cuaca
diam-diam belajar membaca
di ruangan yang sesak dengan buku
tak pernah ada yang selesai dengannya
meski pagi tumbuh
acap tak ada yang usai
2010
=ALEXANDER ROBERT NAINGGOLAN=
Kata katanya puitis banget, saking puitisnya sampai saya gak ngerti. Saya sudah follow blog sobat, jadi alangkah baiknya sobat bila follow balik blog saya.
BalasHapusmakasih kunjungannya sob....aku akan follback blog mu sob...
BalasHapus