Kita pura-pura bermimpi kehidupan dimulai saat biji kopi
ditanam.
Kita pura-pura tak merasa perlu menyiraminya.
Kita pura-pura tahu langit mengatur semuanya.
Kita pura-pura berdiri di Sabang dan berakhir di Merauke menghitung nasib.
Kita pura-pura memanennya dengan gembira.
Kita pura-pura bersahabat dengan empat penjuru mata angin.
Kita pura-pura merasakan kopi itu manis sekali.
Kita pura-pura menyampurnya dengan gula.
Kita pura-pura tidak terkena diabetes.
Kita pura-pura jadi tengkulak.
Kita pura-pura tak punya kebun kopi.
Kita pura-pura miskin.
Kita pura-pura.
Hotel Pum, Sabang, Pulau Weh, 3 Mei 2013
=GOL A,GONG=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar