akhirnya, siapa kausebut kini: Si serat dingin
ataukah daging yang terjanji? Seperti takdir, sosoknya
rebah membuntuti. Hanya pada waktu ketika bergerigi,
akan bisa kutangkap ia: Saat mengerut dalam diri.
akhirnya, siapa kautangkap kini: Si serabut mati
ataukah sel yang berjalin? Seperti lilin, nyalanya lirih
terpantul cermin. Hanya di pedih-akar ketika terpilin,
akan bisa kuraih ia: Jawaban lain untuk dunia lain.
Johor Bahru, 1999
=GUS T.F.=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar