Aku menggandengmu siang malam
menyusuri panas trotoar bermerek
kotak-kotak hasrat bernomor huruf
mengantarkan kita ke palsu peradaban
kau ingin meminum manis parfum
“Terlalu banyak gula,” kau meludah
Kau meminta mas kawin kepadaku
menyulap apartemen jadi kebun kopi
mengganti kucing dengan luwak
mengusir Starbucks ke negeri asal
melemparku ke kereta bawah tanah
“Tubuhmu penuh luka,” kau berteriak.
Aku ingin kau meminangku saat purnama
meniduriku di ranjang pengantin negeri awan
menyeduhkan kopi buat pelanggan kedai
milik kita di kampung halaman berdebu
tapi purnama kembali tak bercahaya
aku terkurung di etalase tanpa kaca
memasang beragam harga di tubuhku
Aku masih ingin terus di sini bersamamu
siang malam menyusuri trotoar menganga
menguburkan mimpi kita tentang kebun kopi
: aku mencari-cari pusaramu!
Singapura, 20 Maret 2012
=GOL A. GONG=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar