Nanti, ketika aku pergi, akan tiba pendatang lain
dengan kalimat lain. Mungkin mereka jelaskan, segenap
misteri kehidupan; tetapi tidak tentang mereka sendiri. Selalu,
kata mereka, “Ada lampu. Tapi bukan buat disuluh dalam diri.”
Namun, karena bertetangga, kau senantiasa terus tergoda
untuk tahu tentang mereka. Ada kalanya lupa, tetapi lebih sering
kau saling suruh berbaku-hasut mendesak mereka. Sampai suatu ketika
mereka berkata, “Ada mitos. Tapi semua cuma dongeng tak berguna.”
Besoknya, terkejut, kausaksikan semua: puing-puing hangus,
tubuh-tubuh gosong, rumah-rumah rata. Di tengah sangit udara, kau
tiba-tiba ingat kejadian semalam, dan berkata, “Lampu itu! Ada nyala
di dada mereka!” semua pun lalu menangis. Menangis, sejadi-jadinya.
Payakumbuh, 1999
=GUS T.F.=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar