maka tertahan aku: di bandul jam. Semua getar
melamban jadi gema. “Siapa
yang memecah kulit, keluar dari cangkangnya?”
dan kulihat engkau, tapi tak ada. Seperti bunga
dipindahkan: dari tangkai ke jambangan. Bagaimana
mungkin, kehilangan datang menaklukkan keberadaan?
dan aku meronta, mengerang dari dada. Secabik serat
melenguh: mengiris ruang dalam diriku. O, bagaimana
mungkin, masa depan menyurut, mengekal masa lalu?
maka tertahan aku: di bandul jam. Semua getar
melamban jadi gema. “Siapa
yang mengupas kulit, kelucas dari keriputnya?”
Payakumbuh, 1996
=GUS T.F.=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar