sekiranya suara itu tak menggaung dalam badanku
suara yang himbau-menghimbau, menjagakan tidur
bahkan membuat geletar di lamunanku – geletar emak
yang menyauk gelegak air nasi, tersebab tangisku
lengking di kering air dadanya – takkan jadi ini puisi
bukankah aku tualang di tajam lidah hikayat berpisau
mematah risau yang memucuk tumbuh cerita baru?
kuraut batang bermiang, rindu berkasih. juga tubuh
berminyak air ini kugulai sebagai hidangan, peneman
para tuan dan nona di lepau, sambil bergelak-tawa
aku tak bersilat lidah di nasibku yang tidak
cuma merindu, tentang kampung, lalu lalang
orang orang bingung di jejalanan, koridor dan
ruang kelas. di mana percakapan mengenai waktu
selalu digenangi kopi dan keripik ubi
sekiranya suara tak menggaung dalam badanku
puisi tak akan mau berkekasih
Kandangpadati, 2007
=ESHA TEGAR PUTRA=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar