Dengan tustel dan tele di tangan
Kita pun membidik langit Besakih
Satu-dua cerecah segar kutilang
Terbang-hinggap. Luput dan tersisih
Hadir berpasangan. Kita terkesima
Tapi tanpa sesaji megah dan langka
Tanpa upacara akbar bagi para dewa
Seperti ketika hari raya Eka Dasa Rudra
Dan semua hiruk pikuk di kota besar
Tawar. Prasangka yang tak terlontar
Terhisap lagi ke dalam rahim purbani
Sunyi: asal mula kehidupan di bumi
Maka di balik pegunungan berjurang
Memutih awan. Horison yang hilang
Bagaikan kabut puncak gunung Agung
Turun. Dia selimuti buah-buahan dan kebun
Kadisobo, 23 Maret 1987
=LINUS SURYADI A.G.=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar