Senin, 13 Juli 2015

REFREIN DI SEBUAH CAFE karya : D. Zawawi Imron

Buat Henk Maier

 

Nyala lilin bangkit bukan untuk seremoni

Orang-orang melepas topeng

dan mengganti topeng baru

Aku duduk menghadapi secangkir teh

tanpa gula

karena rasa amis terus berceloteh

menafsirkan zaman yang gila

 

Café ini telah berumur seratus tahun

dan langganan datang silih berganti

Anehnya orang-orang selalu santun

pada lengkung sesempit ini

 

Barangkali jawabnya ada pada anggur

yang makin tua makin mahal harganya

Kulihat bintang di luar hendak bertabur

tapi dicegah mendung dengan rintiknya

 

“Siapa yang menciptakan

resep sop ikan tuna yang lezat ini?”

Penjual berambut jagung hanya geleng

Wajahnya berkerut tanpa topeng

 

Sialan, pikirku. Inikah keadilan?

Topengkah yang membuat aku

hanya tabik pada Van Gogh dan Rembrant?

Bintang-bintang tersedan di balik awan

Airmatanya saja yang sampai di Amsterdam

 




=D. ZAWAWI IMRON=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar