Sabtu, 25 Juli 2015

BATU YANG BERNYANYI karya : Ahmad Nurullah

– mengenang Bunda Teresa

 

”Tuhan,” katamu, bersahabat dengan diam

Bunga tumbuh tanpa kata. Bulan bergerak,

tanpa berisik.”

Maka, menyeberang dari kata,

dari gemuruh dan tempik sorak,
dari kasak-kusuk dan teriak,

aku pun melangkah

ke dalam diam:

 
Kesunyian tumbuh

jadi kata. Diam mengembang

jadi bahasa.

Bumi terus berputar, tanpa derak.
Waktu mengalir, tanpa
gericik.
Dan
, dalam diam,

pepohonan menggeliat,

batu-batu bernyanyi.
Rerumput tumbuh, tanpa bunyi.

Embun lindap, seperti pencuri

diam-diam datang

merayakan pagi.


Bunda,bagaimana harus kudengar suara badai,
misalnya di Aceh?

 



Jakarta, 2005

=AHMAD NURULLAH= 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar