hamba dari segala kesesalan: aku. inilah yang kumaksudkan:
bilamana petang bersembunyi di lidah malam, burung-burung
kembali memutari senjakala, kita sudah mesti bingkas
dan meninggalkan masing-masing dari diri, menuju ke luas
ke tapal batas. angkasa yang pura-pura tak melihat kita
merangkak dengan gegas mendaki udara memenuhkan diri
sebelum memecah jutaan butir kerinduan pada angin
pada bentuk yang tak berbentuk. Aku aminkan hidup
dari pembakaran cinta akyu dengan sulut panas api
kesederhanaan mengulangkan arti cinta yang sejati
bertemu dengan debu dan memadukan diri dalam-dalam
kita sudah sangat tenang-tentram tak ada lagi kemasygulan
panjatkan doa hablur ini. pada musim yang selalu bergerak
dan kebisuan berteriak mengetahui panjang usia hanya menit
setelah urusan-urusan yang tak terbataskan waktu singkat
hanyalah terus memanjat memenuhi udara dan tersapu lembut
jika kematian datang tanpa perlu menyiksa, aku bersyukur
malaikat-malaikat penuh seperti pasir. hisap aku dengan cepat
dan layarkan ke dunia bawah menumpang charon.
tempat, yang barangkali aku bisa teduh mengikuti
cahaya kunang-kunang
=BAGUS BURHAM=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar