Lalu seluruh lembah mengeluarkan pekiknya
sakit yang sampai ke lubuk sungai. Pulau-pulau
karang berwarna toska, padang-padang rumput,
danau, dan pegunungan yang menjulang
Rumbewas mengunyah pinang, meludahkan
airnya pada batu, seperti percik darah
tubuhnya penuh hutan-hutan sagu
yang terbakar
Kapal mereka terus datang membawa beras,
perempuan dan minuman keras, lalu mengangkut
kami punya gaharu dan emas
Tapi ia terus memukul tifa
irama derap kaki dan bumi
Ratna, Jamal dan Alwy ramai-ramai
berfoto bersamamu untuk kenang-kenangan,
lalu kami mencari patung antik, tombak, tifa,
panah, dan membeli koteka sambil tertawa
di toko-toko milik orang Bugis
Di langit yang kosong
seekor burung melayang, menukik,
dan membenturkan tubuhnya ke batu karang
tapi Rumbewas terus menari, membuat
putaran dan jeritan. Bulu-bulu burung
kaswari di tubuhnya meneteskan darah,
dan hari yang selalu malam
Ketika purnama naik,
ketika orang-orang terus membakar
pohon-pohon di tubuh anaknya,
dengar pekiknya di lubuk sungai!
Lembah-lembah yang dingin,
pegunungan yang menjulang,
dan sebuah tarian perang
2005
=AHDA IMRAN=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar