tak ada salak anjing
bintang jatuh, di nisan tua yang rapuh
tak ada sesuatu yang terjaga
pada pembuangan perwira Belanda
sebuah bentangan perak
desah paling sempurna
di bukit belerang, neraka merah
dan kabut menyimpan dirinya
pada selaput dan rasa iba
juga hitam yang mengagumkan
bagai gemuruh tarian Istanbul
juga hitam pada pikiranku:
sebuah jalan dan sebuah lembah abadi
seperti jerit 1000 kematian
kita mengira, di angin tukus bulan dan kelelawar
berebut sesajen, seperti sketsa yang tak mengarah
dan kadang lupa, jalan hitam, jalan coklat
dan bunyinya yang seperti maut mendarat
akan kita lewati pada dini hari, pada saat
yang tak ada batas
2006
=AHMAD FAISAL IMRON=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar