cahaya-cahaya menerobos tirai-tirai bambu
dan kita menemukan jam serupa daun-daun
gugur melintasi tanah keheningan
bacalah wahai waktu, pohon-pohon menjatuhkan
tangan mereka yang telah kering seperti engkau
melepaskan detikmu tanpa percuma kepadanya
misalkan kita berjalan di ruang kolonial, maukah kau
atau aku, atau mungkin kita, membawa diri untuk
memenangkan pertarungan lewat darah dan tinta?
meski cinta pada akhirnya cuma diingat lewat nama
kita berbaring untuk sekian masa menunggu hari akhir
zikir malam pecah seperti biji tasbih yang terlempar
sebuah alif besar menjalari hidup yang bersih
di bawah pohon teduh dan puluhan lainnya
berkumpul menaungkan tubuh ke tanah pembaringan
sang mandor terbenam dalam kedamaian
bacalah hingga akhir waktu, meski nama telah dialpakan
seusai cahaya-cahaya hanya dapat menampung doa
melarungnya ke langit tujuh lapisan yang jauh
=BAGUS BURHAM=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar