Minggu, 26 Juli 2015

DI MAKAM SOSROKARTONO karya : Bagus Burham

 

cahaya-cahaya menerobos tirai-tirai bambu

dan kita menemukan jam serupa daun-daun

gugur melintasi tanah keheningan

bacalah wahai waktu, pohon-pohon menjatuhkan

tangan mereka yang telah kering seperti engkau

melepaskan detikmu tanpa percuma kepadanya

 

misalkan kita berjalan di ruang kolonial, maukah kau

atau aku, atau mungkin kita, membawa diri untuk

memenangkan pertarungan lewat darah dan tinta?

meski cinta pada akhirnya cuma diingat lewat nama

kita berbaring untuk sekian masa menunggu hari akhir

zikir malam pecah seperti biji tasbih yang terlempar

 

sebuah alif besar menjalari hidup yang bersih

di bawah pohon teduh dan puluhan lainnya

berkumpul menaungkan tubuh ke tanah pembaringan

sang mandor terbenam dalam kedamaian

bacalah hingga akhir waktu, meski nama telah dialpakan

seusai cahaya-cahaya hanya dapat menampung doa

melarungnya ke langit tujuh lapisan yang jauh

 



=BAGUS BURHAM=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar