Hujan tak pasti
memagar malam
sebentar tiba kemudian kembali
ada yang ditinggalkan
butiran air menyapu atap
lenyap meresap di pelataran
rumah pendapa
Angin masih seperti dulu
ketika bertemu camar menyapu beku
ditarikannya beberapa lagu
dan daun cemara menari-nari
mengusik tiang dermaga
meski tak goyah
cemburu badai
berwajah asmara bermulut petaka
seperti mendung taburkan kremun
sebentar juga basah
seperti hidup kita
tak terasa menampung laknat
1992
=BAMBANG J. PRASETYA=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar