Ketika tangisan semesta merenda
Dan airmatamu tak henti berderai
Membasahi sekujur dadaku
Membuat aku kian resah
Dalam pelukan gundah yang renta
Dari balik kaca jendela
Angin bersiur membawa gigil
Meneriakan seribu caci maki
Pada hasrat jalang terkutuk
Pada gairah malam yang membuai
Aku terpasung disela aliran sesal
Yang menetes berkilau dari tubuh telanjang
Dengan jari jari gemetar
Kurengkuh engkau dalam pelukan
Kuyakinkan lewat kata
Tentang sebaris impian
Yang tiada akan terberai
Meski kini raut nafsu
Telah mencoreng kanvas ketulusan
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar