Matahari rebah dibibir pantai
Memecah buih dikepundan rasa
Aku membisu dibawah gemuruh lantunan ombak
Mengeja setiap bayang bayang angin berlari
Meraup sebuah nama yang masih jadi kenangan
Meski beribu kali pasang telah menenggelamkannya
Angin masih membisu seperti menanti nyanyian
Yang kerap dilantunkan burung burung sunyi
Aku kian terpasung derit sepi yang terkuak
Menadah buih kenang yang tertinggal, ketika awan mulai merajuk
Sedang sajakku mulai letih, menangkup lemas pada batu batu karang
Hingga akhirnya berguguran, tanpa meraup makna yang tersirat
Waktu berlari tiada kembali
Meninggalkan senandung camar dalam kebisuan
Dan aku kian tertatih, menyusuri hamparan sepi pantai
Bersama sentuhan ombak yang telah membawa jasadmu pergi
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar