Katakanlah bagaimana arah angin memotong musim
Di beranda. Jalan-jalan berteriak seumpama
Bulan yang terkapar di paruku
Yang retak. Malam-malam menyemburkan kata-kata
Awal gerimis membangun kubah burung-burung
Dan kenangan. Semacam sinar kemerahan yang muncul
Dari balik bukit. Lalu, di bawah udara lembab
Rambut panjangmu kusembunyikan dalam diam tak terkira
Keheningan adalah peronda-peronda kota
Yang berjalan dengan kelewang
Di tangan. Rumput-rumput membuluh dan kian memanjang
Entah mengapa. Seekor kucing melompat bayang
Bayang hilang dalam kelam. Sebuah masa silam
Memampang kecupan. Tapi hidup hanyalah kesia-siaan
Yang panjang. Bahkan ketika seribu petir telah diledakkan
Di utara. Sedang lenganku tak pernah habis melukis
Pasir pada mega. Seperti sebuah kesunyian
=INDRA TJAHYADI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar