Di jazirah seribu salju
Kenangan kita yang kuyup membayangkan
Bagaimana waktu berhenti dan gerimis membeku di puncak angin
Kapal-kapal dari masa lalu yang gelisah
Mendedaskan tempat-tempat yang paling dekat dengan jeritan
Kita mengenal wajah seorang gadis:
Sebuah perjanjian antara musim dingin dan gairah
Tapi bayang-bayang kita mendadak dipenuhi kabut
Dan ketika hari-hari kesepianku menggema
Getah-getah bening dari kesunyian terpekat menjelma burung
Hitam, lebih tajam daripada kebisuan yang perlahan menjelma kegelapan
Lalu, kita menyaksikan tangan-tangan para pembuat peta
Menyentuh kota-kota yang tidur
Sebuah keagungan yang kelak menjadi abu
Terbentang memenuhi ruang
Ruang lain dalam waktu lain dalam waktu
Dan kita senantiasa mengikuti jejaknya
Dari diam lengkap ke perih terganas
Dari hijau muram ke kelam terparah
Di mana malaikat-malaikat buta dan kilat berkhianat pada cahaya
Dan ruh-ruh berlayar dalam aroma seribu darah
Kita temukan dalam aura asing tergila
Atas nama malam
Sebuah negeri tanpa manusia!
1999
=INDRA TJAHYADI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar