sebelum kau pergi aku sudah mencuri namamu
aku telah menyimpan jemarimu
aku juga mengekalkan wajahmu dalam pahatan
tanganku: bagaimana aku meragukanmu
karena tak ada lagi yang luput darimu
untuk kubawa ke mana-mana
karena itu ketika kau memberiku
aku sudah genggam jantungmu
-- bukan hati --
agar nafas kita satu berpacu
sebagaimana roda kereta yang kau tumpangi
melaju di atas rel memanjang seperti
tak akan bertemu, namun sampai juga
di stasiun tujuan
kau adalah sisi kiri rel kerta itu
dan aku bagian kananmu
menyelamatkan kereta
-- mungkin bukan keinginan --
sampai stasiun tuju
untuk melabuhkan rindu
lantas bagaimana kau tahu aku ragu
-- meski begitu --
bahwa kau akan lelap di stasiun itu
tanpa pernah ingat kembali
sewaktu kau berangkat
ketika cuaca sekarat
dan aku berbasah oleh gerimis
yang tiris
apakah kau belum lupa?
bukalah gambar dua remaja
yang bersanding di kursi pertama
gerbong pertama...
01 Februari 2011
=ISBEDY STIAWAN Z. S.=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar