KIJANG betina yang sulit dijinakkan para pemburu,
sangat mudah kutangkap. kini ia kusangkarkan di kamarku
jadi hiasan bagi mataku yang selalu mencari keindahan
karena kijang betina itu telah kujadikan kawan lelapku
setiap kali aku terbangun, kijang betina itu mengusap
kelopak mataku. menghapus tiap liurku yang menyungai
dengan bibirnya--seperti lidah ular menyapu hingga
kering liurku--dan aku kembali lelap
menuju puncak mimpi-mimpi. menggamit tebawan
awan yang hitam, biru, atau putih. "aku ingin berenang
di tumpukan sabun itu," igauku.
KIJANG betina itu dua kali kutangkap tanpa
perangkap. kau tak mampu? para pemburu kembali
ke jalan, merapikan pakaian, menyiapkan senapan
lebih bagus lagi.
"suatu kelak aku mampu menangkapnya," dendam
para pemburu.
TAPI kijang betina itu sudah jinak dalam
amuk gairahku...
=ISBEDY STIAWAN Z. S.=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar