Minggu, 27 September 2015

SONETA CINTA XC karya : Pablo Neruda

Kupikir aku tengah sekarat, kurasakan hawa dingin mendekat
dan segala yang tersisa dari hidupku hanyalah kehadiranmu:
siang dan malamku yang fana adalah sepasang bibirmu,
kulitmu adalah republik yang tercipta oleh ciuman-ciumanku.

Pada saat begini segala buku dunia pun tamatlah,
juga persahabatan, harta yang bertumpuk dalam gelisah,
rumah transparan yang kita bangun demi hidup bersama –
mendadak sirna, kecuali sepasang matamu yang mempesona.

Sebab cinta, umpama hidup yang menghantui kita, hanyalah
gelombang yang lebih tinggi ketimbang gelombang lainnya:
namun, ah, tatkala kematian datang mengetuk pintu

di sana hanya tersisa kerlingmu menantang kehampaan,
hanya bening matamu tegak melawan kepunahan,
hanya cintamu bergerak menutup setiap bayangan.





=PABLO NERUDA=
(diambil dari Seratus Soneta Cinta karya Pablo Neruda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar