Diam mu menghunjam
Menampilkan seribu taring sepi
Di kisi rindu aku terkulai luruh
Menatap sayu pada jingga bayang
Yang menjelma legam dipelepah tangkai malam
Kuhitung hari yang berlari menikam rasa
Menggenapkan gerimis merenangi kalbu
Luruh pancang ketegaran dibatas lara
Tersaput buih hampa disepanjang ruang waktu
Aku berkesiur pada angin kecil takdirku
Membuang angan yang menetaskan raut kedukaan
Bayangmu kian bergemuruh
Menampilkan berpuluh mata tombak yang siap merejam
Sedang rindu tak henti menyerbu dari perut keheningan
Mengekalkan diammu di ketiak ketiadaan
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar