Di dalam kata-katamu yang indah
kutemukan sarang ular: ia melingkar
mengerami telur-telurnya
di bawah sisik-sisiknya yang berkilau
bak permata
Bila di Taman Firdaus zaman Adam
ular gemar melingkar di batang pohon khuldi
Sekarang ular punya tempat sembunyi lebih nyaman:
kata-kata
Sebab, lebih licin dibanding pohon khuldi
kata bisa menjelma apa saja:
Hari ini seonggok sarung
Besok baju tentara
“Apa kabar, Kawan?” tanyanya, ceria
Aku tersenyum. “Baik,” jawabku
Diam-diam aku menyusup ke dalam kata-katanya:
Astaga! Ada jutaan ular melingkar di situ
Usai Waktu Penciptaan
Kata-kata telah bergeser dari peran dasarnya:
Ia bukan lagi Perawan Suci yang bertugas
menggendong Alam Semesta.
Jakarta, 2003
=AHMAD NURULLAH=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar