Selasa, 14 Juli 2015

LAGU ORANG USIRAN karya : Chairil Anwar

 

Misalkan, kota ini punya penduduk sepuluh juta

Ada yang tinggal dalam gedung, ada yang tinggal dalam gua

Tapi tidak ada tempat buat kita, sayangku, tapi tidak ada tempat buat kita

 

Pernah kita punya negri, dan terkenang rayu

Lihat dalam peta,akan kau ketemu di situ

Sekarang kita tidak bisa ke situ, sayangku, sekarang kita tidak bisa ke situ

 

Di taman kuburan ada sebatang pohon berdiri

Tumbuh segar saban kali musim semi

Pasjalan lama tidak bisa tiru, sayangku, pasjalan lama tidak bisa tiru

 

Tuan Konsol hantam meja dan berkata:

“Kalau tidak punya pasjalan, kau resmi tidak ada.”

Tapi kita masih hidup saja, sayangku, tapi kita masih hidup saja.

 

Datang pada satu panitia, aku ditawarkan korsi

Dengan hormat aku diminta supaya datang setahun lagi

Tapi ke mana kita pergi ini hari, sayangku, ke mana kita pergi ini hari.

 

Tiba di satu rapat umum; pembicara berdiri dan kata:

“Jika mereka boleh masuk, mereka colong beras kita.”

Dia bicarakan kau dan aku, sayangku, dia bicarakan kau dan aku.

 

Kukira kudengar halilintar di langit membelah

Adalah Hitler di Eropah yang bilang: “Mereka mesti punah.”

Ah, kitalah yang dimaksudnya, sayangku, ah kitalah yang dimaksudnya.

 

Kulihat anjing kecil dalam baju panas terjaga

Kulihat pintu terbuka dan kucing masuk begitu saja

Tapi bukan Yahudi Jerman, sayangku, tapi bukan Yahudi Jerman.

 

Turun ke pelabuhan dan aku pergi berdiri ke tepi

Kelihatan ikan-ikan berenang merdeka sekali

Cuma sepuluh kaki dari aku, sayangku, cuma sepuluh kaki dari aku.

 

Jalan lalu hutan, terlihat burung-burung di pohon

Tidak punya ahli-politik bernyanyi ria mereka konon

Mereka bukanlah para manusia, sayangku, mereka bukanlah para manusia.

 

Kumimpi melihat gedung yang bertingkat seribu

Berjendela seribu dan berpintu seribu

Tidak ada satupun kita punya, sayangku, tidak ada satupun kita punya.

 

Berdiri di alun-alun besar ditimpa salju

Sepuluh ribu serdadu berbaris datang dan lalu

Mereka mencari kau dan aku, sayangku, mereka mencari kau dan aku.




=CHAIRIL ANWAR=

(diterjemahkan dari puisi W.H. Auden, Song XXVIII)

* ada dua versi terjemahan Song XXVIII dengan redaksi yang sedikit berbeda di buku ini.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar