Setelah melewati sekian keterluntaan, kau datang
Dengan kalimat-kalimat panjang, senyum yang dipaksakan
Kau datang padaku dengan sajak-sajak yang ditulis
Sebagai persembahan. Tapi sajak adalah kutukan bagiku
Di mana ruang menjadi jurang, dan aku harus melompat
Menyongsong lahirnya pengucapan baru
Betapa tersiksa membaca sajak-sajakmu yang sayup
Dengan sisa kesadaranku yang semakin redup
Kulihat lampu-lampu padam, seperti langkah olengmu
Yang tenggelam dalam pedihnya penciptaan:
Sekian kutukan, di mana keterluntaan kau dan aku
Menjadi bagian dari kemurungan zaman demi zaman
=ACEP ZAMZAM NOOR=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar