Senin, 13 Juli 2015

DI ATAS ANGKASA karya : D. Zawawi Imron

 

Siapa yang perkasa di sini?

Bahkan laut dan langit tak jelas batasnya

“Mungkin Tuhan

menggantung nasib kita

pada sebutir sekrup,”

kuingat omongan teman bernama Agus

 

Tapi kami terlanjur naik

Begitu pintu ditutup

tak mungkin turun balik

Kami jadi doa di hati setiap sekrup

 

Terbang di atas Persia yang subuh

seperti memeluk kitab tasawuf

kalau pesawat jatuh

pintu sorga belum terkatup

 

Di angkasa ini

ruh seperti cuma separuh

Ke timur sedikit Afganistan

yang bermain antara cinta dan angkuh

“Selamat pagi, Afganistan!”

“Selamat pagi,” sebuah sekrup menyahut

Jawaban yang bukan basa-basi

 

Senyum pramugari yang menyajikan kopi itu

Tak mampu mencerminkan kedalaman laut

E, sorri, kedalaman Maut

 




=D. ZAWAWI IMRON=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar