Dengan djaket hitam
dan topi merah dari wolita
ia berdjalan menjelinap
sambil makan buah tjeri
di Pasar Vittoria, Roma,
bulan Djuni 1972.
Hari masih pagi.
Seorang pedagang memberi salam
karena mengia ia orang Tjina:
dipudjinja Mao
dengan ibudjari diatjungkan tinggi.
Affandi tertawa, dan dengan djenaka
ditawarnja sehelai djas musimdingin
dengan harga jang dibanting.
Tapi pedagang Italia
memberi salam bukan mau rugi
dia hanja tertawa dan berkata:
“Tjina tidak baik
djika menawar serendah itu!”
dan ditundjukkannja kelingking kiri.
Affandi hanja tertawa
karena ia bukan Tjina.
=AJIP ROSIDI=
1972
Tidak ada komentar:
Posting Komentar