Penjair. Kaulah pradjurit terahir
Jang meski dengan pena patah, mesti menegakkan Kebenaran
Karena dunia
Tak boleh kaubiarkan tenggelam
Dalam lautan fitnah dan taufan pengkhianatan
Kaulah jang takkan berdiri
Di fihak pemimpin palsu dan penipu. Tak perlu mendjilat
Karena kau tak bakal kehilangan pangkat. Tak perlu takut
Karena kau tak nanti membiarkan bangsamu makan rumput.
Kau ‘kan
Tegak di depan si ketjil jang lapar menggigil.
Kaulah pembela si lemah
Jang tak habis-habisnja diobral dan didjual
Oleh si pembual dari rapat ke rapat. Namun tak pernah
Sekalipun ia teringat: rakjatpun hidup dan mampu melihat
Segala kepalsuan jang hendak ditutupi
Dengan sembojan dan djandji.
Penjair! Asah pena, sihirlah
Kebenaran dan Keadilan bagi si ketjil
Jang tak pernah djemu berkurban, sabar dan rela
Demi tjita-tjita jang mulia.
1965
=AJIP ROSIDI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar