Kulukis wajahmu pada lembar kertas beku
Saat senandung gerimis melagukan nyanyian hening
Dan bait bait puisiku mulai terkatung bisu dibalik angin
Memendam resah tangisan ilalang basah dipenghujung
Membuat senja menjadi resah dalam balutan seribu kenang
Aku merindukanmu, meliukkan tawa digerhana sepi
Menghela kebisuan dalam senda senyum kita berdua
Akan kulantunkan sebait kidung mesra lewat angin deru
Sebuah lagu yang kugubah dari gemuruh cinta di nadi
Sebaris lirik jiwa yang tertulis baka pada prasasti langit
Dan tak henti aku merindukan segurat elok senyummu
Yang dulu selalu membuat aku terbuai dalam keindahan
Yang dulu kerap meneduhkan gelisah kalbuku
Meski aku harus bertandang ke dimensi lain
Tempat dimana engkau menantikan akhir perjalanan fana ini
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar