Aku berdiri dibawah kelabu awan
Menanti gerimis jatuh membasuh rasa
Menadah rentetan rindu dari bejana silam
Hingga meruah butiran perih membasahi nadi
Namun aku tetap melagu bersama nyanyian badai
Disepanjang samudera kenangan yang mengubur harapan
Tak beranjak jejakku dari bumi terasing
Memangku kegelisahan daun gugur
Menghikmahi impian yang terapung diatas ombak
Kusuarakan kemerduan gagak hitam yang menggaungkan elegi
Hingga menggigil pucuk cemara dihembus angin kepedihan
Dan aku terus bernyanyi hingga suara kematian musim tertingkap luruh
Aku masih berdiri diujung jalanan kosong
Menanti wajah takdir menjemput nadi
Namun aku tak pernah berhenti menebarkan aroma dirimu
Meski kerap kali angin menampar perih wajahku
Dan membuat ragaku terjajar oleh kelam hembusnya
=MERPATI=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar